folder Filed in Uncategorized
Saya Suka Kemewahan
Edward Suhadi comment 6 Comments

Saya suka kemewahan.

Bener.

Kemewahan bangun pagi dan bertatap muka dengan istri saya.

Kemewahan leluasa berbicara tentang mimpi, harapan dan ketakutan saya kepada dia yang akan mendampingi saya seumur hidup saya.

Kemewahan bisa dengan nyaman selama sejenak membalik-balik diri menikmati ranjang sebelum keluar menemui hari.

Saya suka kemewahan.

Kemewahan memiliki kesehatan.

Kemewahan untuk bisa berdiri dengan kedua kaki saya sendiri.

Kemewahan tidak merasa sakit ketika menarik nafas, atau ketika buang air kecil, atau ketika menelan, atau ketika berjalan.

Kemewahan tidak mengeluarkan uang habis-habisan hanya untuk mempertahankan nyawa di raga ini.

Saya suka kemewahan.

Kemewahan memiliki tempat tinggal.

Kemewahan bergerak hilir mudik di sebuah ruang yang adalah milik saya. Tempat saya mandi, memasak nasi, dan duduk mengangkat kaki.

Kemewahan mengetahui bahwa nanti setelah hari ini usai saya pasti punya sebuah tempat untuk meletakkan kepala saya.

Saya suka kemewahan.

Kemewahan memiliki pekerjaan.

Kemewahan tidak harus meminta-minta ketika tiba saatnya untuk makan.

Kemewahan punya kesempatan untuk mengekspresikan diri, membangun keahlian, dan menjadi berguna buat banyak orang.

Kemewahan bisa melakukan sesuatu yang baik dan besar jikalau saya memilih untuk melakukannya.

Saya suka kemewahan.

Kemewahan memiliki teman.

Kemewahan meminta tolong ketika kita butuh pertolongan.

Kemewahan membagikan kelemahan saya tanpa merasa dihakimi.

Kemewahan mempunyai rasa memiliki dan menjadi bagian penting dari sekelompok orang.

Kita semua suka kemewahan, dan sebetulnya hidup bergelimang di dalamnya.

Jikalau saja kita ingat kemewahan-kemewahan yang sesungguhnya.

Banyak orang di luar sana tidak memiliki apa yang kita punya.

Ada yang hidup perih dalam kesepian, ada berjuang melawan penyakit setiap hari, ada yang selalu bingung tentang di mana mereka akan tinggal, ada yang tidak punya pekerjaan dan sulit bahkan hanya untuk makan.

Begitu juga mereka yang kekayaannya berlimpah ruah. Meski berenang-renang di dalam uang, mungkin saja mereka tidak hidup dalam kemewahan.

Karena 3M tidak akan serta-merta membeli rasa syukur yang sejati, 5M tidak akan serta-merta bisa ditukar dengan kedamaian hati.

Seorang yang sedang membutuhkan uang mungkin akan berkata lain, tapi seorang milyader mungkin akan setuju dengan pernyataan di atas.

Mengingatkan saya kepada sebuah kutipan yang saya sangat sukai:

“The man with a toothache thinks everyone with good teeth are happy. The poor man makes the same mistake about the rich.”
-GB.Shaw

(“Seseorang yang sakit gigi berpikir bahwa mereka yang giginya sehat pasti bahagia. Seorang miskin melakukan kesalahan pikir yang sama tentang orang-orang kaya.”)

Secangkir kopi tubruk dengan potongan-potongan combro di depan saya saat ini tidak kalah dengan espresso dan croissants yang dinikmati di balkon hotel yang menghadap Eiffel Tower.

Karena jika kita tidak letih bersyukur, apapun yang kita miliki, apapun yang kita alami, kita akan selalu hidup dalam kemewahan.

 


*Edward Suhadi adalah creative director Ceritera, sebuah communication agency + production house di Jakarta. 

  1. Bener koh edward. Kemewahan dengan jalan foya-foya itu tidak akan berarti kalau anda ternyata dihujat sana sini. Berjalan di tengah tatapan sinis banyak orang jauh akan lebih menderita dan tidak sebanding dengan kemewahan jalan jalan di Eropah sana.

  2. Anyone who doesn’t believe that having money can bring them happiness obviously have never done serious shoppings and pampering ?

    1. I believe that money can bring happiness, but I also believe that money is not everything, which means money is not the only thing that can make us, as a human, happy. Most of happiness, if we look closely, are not in a form of tags (re: priceless) 🙂

  3. Sependapat dgn anda pak Edward, sejatinya kita sudah bisa hidup mewah sejak lahir. Kemewahan yg sama ketika saya memiliki kebebasan berkata sejak lahir saya sudah hidup dalam kemewahan. Kemewahan versi saya hahaha …. Keep doing it !

Comments are closed.