folder Filed in Uncategorized
Duluan Tertawa, Atau Duluan Hidup Enak?
Edward Suhadi comment 3 Comments

Menurut kamu, karena hidupnya mudah dan enak, orang jadi gampang tertawa, atau karena dia gampang tertawa, hidupnya jadi mudah dan enak?

Saya selalu percaya yang kedua.

Karena sering sekali saya lihat orang yang hidupnya mudah dan enak, namun pelit tertawa. Kusam. Rasa syukur kering di lidah mereka. Masa depan yang cerah rabun di mata mereka. Ibarat main pingpong dengan bola kempes, setiap ucapan harapan tidak kembali melenting dengan bersemangat, namun jatuh menggelinding loyo ke lantai.

Sebaliknya mereka yang mudah tertawa, segar dilihat. Mereka yang memancarkan harum jeruk limau di setiap renyah gelaknya. Kerut ke bawah mata silau mereka bertemu dengan gurat ke atas senyum lesung pipit mereka, menatap cerah surya yang terbit di depan sana.

Mereka terpaut di benak, lebih terlintas ketika hidup sedang menimbang kepada siapa kesempatan berikut diberikan.

Mereka disukai orang, karena mereka lebih tangguh menghadapi ujian, tantangan yang mereka hadapi dipikir jalan keluarnya. Mereka jadi rekan kerja yang mengangkat kita, bukan rekan kerja yang akhirnya harus diurusi kita.

Hidup ringan buat mereka. Karena berat ringannya hidup itu tidak ada, yang ada adalah sikap kita terhadap mereka. Teringat ucapan seniman Lena Horne, “It’s not the load that breaks you down, it’s the way you carry it.”

Jadi pesan saya, mulailah dari muda. Kalau bisa dari masih bocah SMA, untuk banyak tertawa. Berlatih berpikir cerah, berlatih ketika menemukan tembok menjulang bukannya lalu duduk bersandar merajuk meraung, tapi mencari tali untuk menaikinya, atau palu godam untuk meruntuhkannya.

Sudah susah nanti, ketika kamu dewasa. Ibarat tembikar sudah masuk api, keras sudah cara pikirmu, getis sudah egomu. Seringkali perlu dihancurkan berantakan, ditumbuk dengan air, baru ditekan-tekan pelan lagi di meja putar. Butuh waktu, butuh usaha, jauh lebih banyak. Sedikit juga yang pada akhirnya bisa.

Dari muda, biasakan tertawa.

Dia bagaikan kepompong yang nanti akan melahirkan kekuatan yang lebih besar lagi: Rasa syukur dengan sayapnya yang merona dan merekah.

Dan dunia, selalu sulit mengalahkan mereka yang penuh rasa syukur di hatinya.

Hidupmu, akan enak dan mudah.


*Edward Suhadi adalah creative director Ceritera, sebuah storytelling agency di Jakarta. 

  1. Setuju banget, aku sll berusaha tertawa n tersenyum walaupun kesel n marah, hidup menjadi lbh ringan n semua org senang di dekat kita. Aneh nya org jd banyak yg membantu ktk kt mengalami kesulitan, atau org yg sedih menjadi tersenyum ktk bersama kita, karena HATI YG GEMBIRA ADALAH OBAT dan semangat yg patah merusak tulang

  2. Suka dengan topik ini. Masih percaya duluan tertawa dong! ?
    Ketika kita bisa tertawa, semua akan ikut terbawa untuk hidup lebih enak.

  3. Thankyou Koh,

    Baca tulisanmu membuat senyum merekah, dan kembali sadar bahwa kadang saat hidup terasa berat dan seakan ga ada jalan keluar, senyuman ke diri sendiri jadi bara dalam sekam.

Comments are closed.